Cara paling mudah untuk menggunakan level pivot point adalah menggunakan mereka seperti Support dan resistance biasa. Sama seperti support dan resistance, harga akan menguji level tersebut berulang kali.
Mari kita perlihatkan sebuah contoh. Berikut adalah chart 15-menit dari GBP/USD.
Dalam tabel di atas, Anda melihat harga menguji tingkat dukungan S1. Jika Anda berpikir harga akan memantul, yang dapat Anda lakukan adalah buy dan kemudian menempatkan stop loss pada tingkat support berikutnya.
Jika Anda konservatif, Anda dapat menempatkan stop loss tepat di bawah S2. Jika harga mencapai S2, kemungkinan tidak akan balik kembali, baik S1 dan S2 bisa menjadi resistance level.
Jika Anda sedikit lebih agresif dan yakin bahwa support di S1 ??akan tembus, Anda dapat menempatkan stop loss Anda tepat di bawah S1.
Adapun untuk menempatkan take profit, Anda dapat menempatkan TP pada PP atau R1, yang juga dapat memberikan semacam resistance. Mari kita lihat apa yang terjadi jika Anda tadi melakukan buy.
Dan Boom! Sepertinya S1 memang sebagai support! Apa lagi, jika Anda telah memasang TP pada PP!
Tentu saja, tidak selalu sederhana seperti itu. Sebaiknya Anda tidak mengandalkan hanya pada tingkat titik pivot.
Anda juga dapat menggabungkan analisis Candle dan jenis-jenis indikator untuk membantu memberikan konfirmasi sebelum memasuki pasar.
Misalnya, jika Anda melihat bahwa doji sudah terbentuk diatas S1, atau bahwa stokastik mengindikasikan kondisi oversold, maka kemungkinan S1 akan menjadi support.
Terakhir, Anda juga harus sangat memahami bahwa kadang-kadang, harga hanya akan menembus semua tingkat seperti bagaimana Roger Federer melakukan kompetisi di Wimbledon.
Apa yang akan Anda lakukan ketika itu terjadi? Terus menahan order Anda dan hanya bisa menonton account Anda berkurang? Atau akan Anda mengambil keuntungan dan mendapatkan kembali beberapa pips?
Dalam pelajaran berikutnya, kami akan mengajarkan Anda bagaimana memanfaatkan saat level ditembus oleh harga.